More Than Just a Library, Berbanding Luruskah dengan Minat Baca?
![]() |
Gedung UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH Editor : www.yellsaints.com Sumber Foto : library.unsyiah.ac.id |
Berbagai
program yang disediakan Pustaka Unsyiah seperti kelas literasi informasi,
kegiatan harmoni kampus dan acara relax
and easy menjadi daya tarik mahasiswa baik dari Universitas Syiah Kuala maupun kampus lainnya untuk mengunjungi pustaka.
Bahkan
sangking menariknya loker tempat penyimpanan barang tidak pernah dalam keadaan
kosong, karena penuh diisi oleh tas para pengunjung sehingga diberikan izin untuk membawa tasnya ke dalam pustaka. Tentunya setelah pemeriksaan dari
petugas pustakanya.
Fasilitas
yang tersedia pun juga sangat nyaman dan mudah digunakan. Mulai dari sistem
peminjaman buku bisa secara mandiri (Self
Loan Station), WiFi gratis yang bisa mengakses ribuan jurnal dari berbagai
sumber di UILIS Unsyiah dan interior ruangan yang didesign sedemikian rapi dan kreatif,
sehingga nyaman berlama-lama di pustaka.
Kemudahan dan kenyamanan inilah yang mengantarkan Pustaka Unsyiah mendapatkan Akreditasi
A, dari lembaga Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2013. Sedangkan sertifikasi
pelayanan perpustakaan Unsyiah sudah duluan meraih sertifikat ISO 9001:2008.
Maka
dari itu Pustaka Unsyiah banyak yang menyebutnya sebagai more than just a library.
![]() |
Foto UPT Perpustakaan Prof. Dr. H. Abdullah Ali, M.Sc Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Sumber Foto : www.library.unsyiah.ac.id |
Pertanyaanya
ialah, apakah dengan semua itu juga meningkatkan minat baca para pengunjung
pustaka? atau hanya peralihan semata dari aktivitas luar yang membosankan.
Kemudahan Tekonologi VS Minat
Baca
![]() |
Buku dan EBook sebagai Pilihan Pembaca Editor : www.yellsaints.com Sumber Foto : Google |
Fasilitas berbasis teknologi di Pustaka Unsyiah telah memudahkan para pengujung untuk mengakses pengetahuan. Layanan elektronik berupa local content seperti E-Theses anddisertation, OPAC, Jurnal Unsyiah, Unsyiah Union Catalogue dan Journal & teks dari IEEE, Scince Direct, Proquest, Springer Link, PQDT Open dan E-Resources Perpustakaan Nasional, tersedia di Pustaka Unsyiah.
Layanan
tersebut juga bisa dikases via mobile dengan mendownload UILIS Mobile perpustakaan Unsyiah. Hal ini tentunya
akan mempermudah akses untuk mengunjungi situs yang disediakan Pustaka Unsyiah.
Jika
dilihat dari statistik Perpustakaan Unsyiah via Google Analytics, pengujung OPAC dari 10 kota asal pengunjung terbanyak,
Banda Aceh berada pada urutan pertama yaitu 50%.
![]() |
Statistik Pengunjung OPAV Via Google Analytics Sumber photo www.library.unsyiah.ac.id |
Jika
dilihat dari kunjungan tersebut, harusnya berbanding lurus dengan minat baca
para pengunjung. Tapi apakah tujuannya benar untuk membaca atau sekedar
meyelesaikan tugas kampus, itu tergantung masing-masing individu.
Yang
terpenting ialah Pustaka Unsyiah telah memberikan lebih, dalam menyediakan sumber
informasi berbasis teknologi. Hal ini sesuai dengan visi Pustaka Unsyiah, yaitu
Menjadi Pusat Informasi Ilmiah Terkemuka
dan Berdaya Saing di Asia Tenggara pada Tahun 2018.
Meningkatkan Minat Baca dari Kreativitas
Pustaka Unsyiah telah menjadikannya lebih dari sekedar pustaka, karena kombinasi antara
kreativitas dan ilmu telah dipadukan di gedung tiga lantai ini.
![]() |
Grand Opening Libricafe Pustaka Unsyiah Sumber Foto : DETaK Unsyiah |
Kreativitas
yang paling unik dan menarik menurutku ialah adannya Libricafe. Budaya orang
Aceh yang tidak bisa dilepaskan dari keberadaan warung kopi, menjadi sebuah
kearifan lokal yang diterapkan oleh Pustaka Unsyiah.
Biasanya
tempat yang membuat mahasiswa betah berlama-lama ialah di warung kopi, dengan
adanya Libricafe ini telah menjawab kebutuhan masyarakat Aceh yang merupakan
para pencinta kopi.
![]() |
Coffe Cho nama dari Libricafe yang ada di Pustaka Unysiah Sumber Foto Librisyana |
Tak
heran dengan adanya Libricafe ini semakin memperkuat daya tarik untuk mengunjungi
Pustaka Unsyiah. Namun, apakah keberadaan Libricafe ini sebagai penunjang untuk
meningkatkan minat baca atau sama dengan kebanyakan warung kopi lainnya yang ada di luar
sana?
Ada
sedikit saran mengenai Libricafe ini, supaya para pengunjung yang datang
kemari bukan sekedar nongkrong atau ngopi saja, hendaknya disediakan buku atau majalah yang menarik yang bisa dijangkau dekat cafe tersebut. Tentunya juga buku up to date, sehingga yang datang termotivasi untuk membaca.
![]() |
Ilustrasi Library Cafe Sumber Foto : www.bukutahu.com |
Program
Pustaka Unsyiah yang menarik lainnya ialah harmoni kampus dan relax and easy. Kegiatan yang
dilaksanakan sebulan sekali dan seminggu sekali ini juga menjadi daya tarik
pengunjung untuk melihat penampilan kreativitas mahasiswa, baik dari segi seni,
musik dan sebagainya.
Sayangnya
tujuan membaca yang merupakan tujuan utama adanya pustaka terabaikan. Pengunjung
yang datang ke pustaka bukan bermaksud untuk membaca, tapi menyaksikan
pertunjukkan.
Sebenarnya
ini bagus digunakan untuk daya tarik, hanya saja haruslah dikombinasikan dengan
tujuan utama keberadaan pustaka. Hendaknya ketika kegiatan tersebut, juga
disediakan berbagai buku bacaan yang dapat terjangkau.
Apakah
dengan menyediakan rak buku kecil di samping tempat duduk penonton atau setiap
acara tersebut ada waktu sekitar 5 menit untuk mempromosikan buku, majalah atau jurnal terbaru yang dimiliki Unsyiah. Sehingga para pengunjung termotivasi
untuk membaca buku yang dipromosikan tersebut.
Ajang
pemilihan Duta Baca yang diadakan sejak tahun 2016 lalu, juga sebagai upaya
untuk meningkatkan minat baca mahasiswa dan menggalakkan budaya membaca.
Ajang
ini bukan hanya untuk keren-kerenan doang, tapi berperan sebagai pengungkit dan memperkuat
dalam mengampanyekan Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca.
Saat
ini Pustaka Unsyiah juga sudah melakukan pemilihan duta baca dan tahun ini
merupakan tahun kedua dilaksanakannya dalam rangka Unsyiah Library Fiesta (ULF). Dengan mengangkat tema “More Than Just a Libray” sebagai upaya
untuk melibatkan mahasiswa dan juga kalangan umum untuk menyukai perpustakaan.
Sejauh
ini menurutku upaya untuk menyukai pustaka sudah terlihat dari banyaknya
kunjungan mahasiswa ke pustaka. Bahkan Pustaka Unsyiah lebih dari sekedar pustaka,
yang pada dasarnya membosankan.
![]() |
UNSYIAH LIBRARY FIESTA 2017 Sumber Foto : www.library.unsyiah.ac.id |
Namun
sekali lagi yang jadi pertanyaan apakah itu berbanding lurus dengan minat baca
pengunjung?
Duta
baca disini bertugas sebagai perpanjangan tangan dari Pustaka Unsyiah. Daya
tarik sudah ada, saatnya menggalakkan membaca. Salah satu upaya yang bisa
dilakukan dengan mempromosikan buku-buku terbaru yang dimiliki Unsyiah.
Atau bisa juga mengadakan acara bedah buku dan jelajah buku supaya para pengunjung mengetahui buku apa saja yang tersedia di perpustakaan Unsyiah. Meskipun di era melinea sekarang membaca bukan hanya di buku, tulisan menarik via mobile juga bisa diinformasikan di media sosial oleh para Duta Baca.
![]() |
PORTAL APLIKASI UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA UILIS (Unsyiah Integrated Library Information System) Editor : www.yellsaints.com Sumber Foto : uilis.unsyiah.ac.id |
Tentulah seorang Duta Baca mempunyai banyak folower dari berbagai akun media sosialnya. Dengan seringnya meng-update tulisan-tulisan yang dapat menjadi sumber ilmu, juga akan mempengaruhi para folower-nya untuk gemar membaca.
Dengan
melakukan kolaborasi seperti itu, Pustaka Unsyiah yang more than just a library itu bukan hanya sekedar banyak pengunjung
seperti yang ada di warung kopi, tetapi juga gemar dan membudayakan membaca.
Sumber Referensi,
http://library.unsyiah.ac.id/
http://www.uilis.unsyiah.ac.id/
http://www.etd.unsyiah.ac.id/
http://www.bukutahu.com/2015/10/10-perpustakaan-unik-dan-menarik-di.html
Instagram Pustaka Unsyiah : upt_perpustakaan_unsyiah
![]() |
UNSYIAH LIBRARY FIESTA 2017 "More Than Just A Library". BLOGGER COMPETITION Ikutan Klik di library.unsyiah.ac.id |
http://library.unsyiah.ac.id/
http://www.uilis.unsyiah.ac.id/
http://www.etd.unsyiah.ac.id/
http://www.bukutahu.com/2015/10/10-perpustakaan-unik-dan-menarik-di.html
Instagram Pustaka Unsyiah : upt_perpustakaan_unsyiah
Tulisan ini diikut sertakan dalam Blogger Competition UNSYIAH LIBRARY FIESTA 2017 "More Than Just A Library".
18 comments
Write commentsIya, memang mbak minat baca masih menjadi masalah yang kompleks. Meningkatnya jumlah pengunjung Pustaka Unsyiah, tentunya memiliki sisi positif. Seperti dijelaskan diatas, adanya cafe, sehingga mahasiswa bisa nongkrong sambil baca buku disana, sayangnya belum disediakan buku. Dan peran duta baca dalam menggalakkan minat baca, hal ini menurut saya membutuhkan waktu, tapi promosi dengan inovasi, ini menjadi hal yang menarik.
ReplyIya Aldi, semoga perpustakaan Unsyiah terus berbenah, sehingga menimbulkan minat baca bagi pengunjungnya!
ReplySemoga dengan hadirnya Pustaka Unsyiah akan semakin menambah angka minta baca di Aceh
ReplyAmin, semoga saja bisa seperti yang diharpkan!
ReplyTulisan yang menarik. Dikhawatirkan kemajuan teknologi, masyarakat lebih suka mengakses internet dari membaca buku secara langsung atau datang ke pustaka. Pustaka Unsyiah saya pikir telah mengantisipasi hal ini, dengan menghadirkan ide-ide dan inovasi kreatif yang tetap menarik pengunjung. Seperti saran saya di artikel saya semoga menjadikan pustaka sebagai wahana rekreasi.
ReplyIya, semoga dengan adanya inovasi seperti itu akan meningkatkan minat baca ya Mba! Terima kasih sudah berkunjung.
ReplyYang disayangkan adalah banyak pengunjung pustaka yang hanya memanfaatkan wifi dan listrik gratis. namun minat baca yang juga harus tinggi, apalagi pustaka unsyiah jadi pustaka terbaik no. 3 versi onesearch
Replycyamik nih
ReplyJadi penasaran ingin berkunjung ke PErpus Unsyiahnya hehhee
ReplyIya Iqbal, tentunya Pustaka Unsyiah bukan sekedar more than just a library, but a place reader.
ReplyMaksudnya?
ReplyAyo, jalan-jalan ke Aceh lah biar bisa berkunjung ke pustaka more than just a library ini. Pasti betah berlama-lama disini.
ReplyJadi penasaran pingin main kesana.. seru banget kayaknya ya mba, ada kafenya.. klo di kampus saya dulu nggak boleh, hihi
ReplyMaka dari itulah disebut sebagai more than just a library mbak. Jadi, dibuat semenarik mungkin supaya mengundang banyak pengunjung. Ayo ke Aceh Mbak!
Replyinteriornya eyecatching banget mbak, bakala betah berlama-lama kalau perpusnya kece kaya gini...mana banyak event lagi ^^
ReplyIya Mbak, makanya ke Aceh dong, hehehe saya tunggu :)
ReplyDi pustaka unsyiah jg pernah ada ruang tennis meja di lantai 1. Dulu sempat sering main2 disana :)
ReplyTapi sekarang udah gk tersedia lagi. Dulu jg sempat dengar isu kalau lantai atap perpustakaan mau dipakai buat tempat olahraga. :)
Btw, tulisannya menarik
Mantap juga ya, kalau lantai atasnya dibuat sport center, jadi lebih seru lagi tu. Lebih seru lagi kalau di dekorasi dengan buku-buku olahraga, tidak cuman berolahraga saja, tapi kita juga dapat ilmunyanya dari buku-buku tersebut.
ReplyBtw, terima kasih kunjungannya ya!